Review The Crew – Apakah Kita Siap Dengan Sebuah MMORPG Racing?
Hendri Salim | On December 22, 2014 at 10:01 pm
Pertama kali mendengar konsep The Crew
saya bisa dibilang cukup tertarik. Kita bersama teman atau pemain dari
seluruh dunia bisa bekerja sama dalam sebuah aksi jalanan yang liar. Ini
akan seperti memainkan film Fast & Furious dengan kita
berada di belakang kemudi. Tapi apa yang terjadi adalah sebaliknya, misi
demi misi saya jalani sendiri dan jika saya melihat seorang pengemudi
lain maka pengemudi tersebut akan mencoba menabrak saya dengan kecepatan
penuh. The Crew tidaklah seindah yang saya bayangkan.
Sebenarnya The Crew mempunyai konsep yang cukup bagus. Game ini mungkin cukup tepat kalo saya sebut sebagai MMO racing dengan konsep grinding
seperti RPG. Kamu akan bermain sebagai seseorang yang sayangnya berada
di tempat dan waktu yang salah. Agen FBI kemudian menjanjikan kamu
kebebasan dan juga pembalasan dendam jika kamu mau menjadi kaki tangan
mereka untuk menyusup ke dalam sebuah organisasi kejahatan yang sangat
kental dengan aktivitas balapannya. Berbagai misi berbahaya kamu
jalankan untuk mulai menyusup dan mendapatkan kepercayaan sang bos
besar.
Kualitas Cerita Yang Diambil Seri Televisi
Tapi
ada satu masalah besar dengan cerita ini dan kamu juga sudah mungkin
menyadarinya. Terlalu banyak film atau seri TV yang menggunakan plot
serupa. Beberapa menit pertama kamu mungkin dibuat penasaran dengan apa
yang terjadi, tapi begitu kamu bekerja untuk sang agen FBI maka semuanya
mulai membosankan. Apapun skenario klise yang ada dipikiran kamu sangat
mungkin terjadi di sini. Tapi mungkin hal yang paling mengecewakan
adalah jalan cerita yang seperti di percepat 30 kali. Seorang pemimpin
gang mobil akan meminta kamu untuk melakukan misi sebagai pembuktian
kemampuan, tapi setelah itu sang bos akan mulai mempercayakan misi
berbahaya yang jika gagal akan mengakibatkan kehancuran bersama. Dan ini
rata-rata terjadi sepanjang permainan.
Jika sang developer ingin
mengambil rute plot klasik agen FBI yang memeras penjahat/orang yang
sedang sial, maka sah-sah saja. Saya juga masih bisa mengikutinya dan
mungkin menikmatinya dalam taraf yang wajar. Namun sayangnya hampir
semua cut scene dan briefing dilakukan di atas mobil. Memang ini adalah game racing
namun rasanya tidak perlu memaksakan sampai sebegitunya. Sesekali
melihat jagoan kita sedang berada di rumah atau menemui temannya dengan
berjalan (seperti orang pada umumnya) akan lebih membuat The Crew
lebih mudah dinikmati. Tapi tidak kali ini, semuanya pada dasarnya di
lakukan di atas mobil. Ini juga membuat perkembangan karakter menjadi
terbatas dan mudah untuk dilupakan.
Mengelilingi Amerika Serikat Lewat The Crew
Saya mungkin tidak terpukau dengan jalan ceritanya sama sekali, tapi lain halnya dengan besarnya map yang ditawarkan. The Crew dengan ambisius menggunakan seluruh bagian dari Amerika Serikat sebagai peta dalam game ini. Tentu saja tidak dalam skala 1: 1 namun tetap saja sangat mengesankan bagi saya. Berkendara dari ujung map ke titik yang bahkan tidak sampai 1/2 dari map
membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Saya hanya bisa membayangkan bahwa
berkendara dari ujung ke ujung akan membutuhkan lebih dari 1 jam.
Map yang sangat luar biasa besar ini berupaya menciptakan suasana open world
yang nyata dan harus saya katakan sang developer cukup berhasil. Ada
kalanya di mana saya menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk
menjelajahi Amerika. Setelah memainkan The Crew selama 2
minggu, saya jadi mendapat gambaran umum mengenai letak dan juga bentuk
kehidupan yang berbeda dari negara Amerika (tidak seglamor yang kamu
bayangkan).
Sayangnya map yang sangat luas sekali ini
datang dengan kekurangannya sendiri. Yang pertama adalah bangunan tidak
terlalu detail dan cukup banyak repetisi. Tidak terlalu banyak sampai
membuat kamu jenuh, namun jika kamu menghabiskan waktu 2 jam untuk
berkeliling maka kamu akan tahu bahwa sebuah kedai kopi yang sama akan
ada setiap 10 bangunan. Bangunan penting akan memiliki tingkat detail
yang lebih baik, namun bangunan lain akan tampak berbeda dari aslinya. The Crew
mencoba untuk memberikan kamu sebuah tempat bermain yang sangat luas
dengan mengambil desain negara Amerika, tapi mereka tidak berjanji bahwa
ini akan menjadi tiruannya persis. Cukup adil.
Satu hal yang saya kurang suka adalah cara The Crew membatasi pergerakan
kita. Ketika kita berjalan di sebuah area yang padat maka kebanyakan
toko yang mempunyai lahan parkir akan memasang pagar yang tidak dapat
hancur sehingga kamu tidak bisa masuk. Sebenarnya secara programming lahan
tersebut sudah ada dan kamu bisa masuk, tapi entah kenapa pagar-pagar
konyol yang tidak dapat hancur ini harus berada di sana. Ini membuat
dunia The Crew yang luas menjadi sedikit berkurang aksesibilitasnya.
Ini Game Racing Dengan Rasa RPG
Untuk
gameplay utamanya,
The Crew akan membuat kamu menjelajah seluruh Amerika dalam
mode balapan yang berbeda. Dan saya sedang tidak membicarakan tentang
time trial, knock-out atau
mode lainnya yang umum kamu temui.
The Crew
akan mengajak kamu untuk mencoba berbagai jenis tipe balapan dengan
spesifikasi mobil yang berbeda. Kamu bisa balapan di dalam kota dengan
menggunakan
spec street, sedikit
off-road dengan menggunakan
spec dirt, atau jika kamu suka balapan di sirkuit maka akan ada
spec circuit. Jika RPG mempunyai
class untuk masing-masing fungsi maka
The Crew mempunyai 5
spec yang cocok untuk digunakan dalam menjalani misi demi misi.
Tentu saja ini bisa menjadi mimpi buruk atau sebaliknya. Jika kamu membenci aksi
off-road, melewati hutan, atau melompati tanjakan dan mendarat dengan keras dengan mobil bagus kamu maka kamu akan tersiksa di sini.
The Crew
akan memaksa kamu untuk mencoba berbagai aksi balapan, masing-masing
tidak terlalu dalam dan detail (contohnya kita bandingkan balapan
sirkuit di
The Crew dengan katakanlah
Drive Club).
Secara pribadi saya menyukai variasi ini walaupun kamu harus
benar-benar berlatih menggunakannya mobil dengan spesifikasi berbeda.
Bagian yang saya suka dari
The Crew
adalah kamu tidak akan terlalu mudah berganti mobil. Begitu kamu
membeli mobil pertama kamu, maka kamu akan menggunakannya dalam jangka
waktu yang lama. Ini membuat saya dapat mempelajari dan mengendarai
mobil saya dengan lebih baik. Sesuatu yang sulit dilakukan jika setiap 2
jam kamu dapat membeli mobil baru.
Untuk membuat mobil kamu tetap
dapat beradu dengan mobil lain kamu harus menjalani misi dan tantangan
yang tersebar. Setiap kali kamu berhasil menjalani sebuah tantangan maka
kamu akan mendapat
spare part yang langsung dapat kamu gunakan
untuk membuat kendaraan kamu semakin bagus.. Semakin baik kamu
menyelesaikan tantangan semakin bagus juga
spare part yang akan
kamu dapatkan. Kamu dapat menemukan ratusan tantangan tersebar
diseluruh Amerika jadi hampir tidak mungkin untuk kehabisan. Dan jikapun
kamu sudah menjalani semua tantangan, kamu bisa mengulangnya lagi untuk
mendapatkan
spare part yang lebih bagus. Ini adalah
grinding ala RPG
, tapi kamu melakukannya dengan mobil di atas jalanan.
Kamu Tidak Akan Berkendara Sendiri … Yang Benar Saja.
Jadi sejauh ini
The Crew mempunyai cerita yang nampaknya diambil dari sebuah seri TV,
map yang sangat luar biasa luasnya, tipe mobil dan balapan yang berbeda, serta sistem
leveling yang mirip dengan RPG. Tidak terdengar buruk sama sekali, namun ini bukanlah akhir dari ulasan ini. Begitu
The Crew sudah memamerkan fitur-fitur yang dipunya,
game ini mulai kewalahan dan menghancurkan dirinya sendiri dengan berbagai kekurangan yang vital.
Setelah bermain beberapa jam dan cukup mengerti bagaimana cara kerja
The Crew, saya mulai semangat untuk melakukan
co-op mission dengan pemain lain untuk mengejar seorang target. Saya nyalakan fitur
co-op
dan saya tidak pernah mendapat teman bermain selama 1 minggu penuh. Ini
karena ketika saya bermain saya biasanya juga hanya melihat 3 sampai 4
orang lain yang sedang bermain di sebuah sesi yang sama. Level mereka
sangat bervariasi sehingga sangat sulit untuk menjalankan sebuah misi
secara bersama.
Mode
PvP antara geng pun tidak jauh berbeda. Menunggu 8 pemain untuk datang
dan bermain bisa menghabiskan waktu antara 2 menit (langka) sampai
dengan 1 hari penuh. Jika
The Crew adalah sebuah MMO maka ini
jelas ada yang salah di sini. Jikapun saya bertemu dengan orang lain
yang masih setara maka mereka akan mengambil ancang-ancang dan menabrak
kamu dengan keras dari belakang. Biasanya saya akan membalas hal ini dan
30 menit berlalu dihabiskan untuk saling tabrak-tabrak di kota dengan
pemain lain. Seru tapi bodoh.
Hal kedua adalah kamu harus
online terus menerus untuk memainkan
The Crew.
Oke itu tidak terdengar terlalu buruk, karena PlayStation 4 saya memang
terus terhubung dengan internet dan lagi pula ini adalah sebuah MMO.
Tapi yang membuat kesal adalah karena tidak ada banyak orang yang bisa
diajak main maka ujung-ujungnnya kamu akan bermain sendiri menjalani
misi demi misi. Selama menjalani misi ini, jika internet kamu terputus
maka kamu bisa ucapkan selamat tinggal kepada progres
game kamu
(sesi balapan tersebut). Saya sudah sering mengalami hal ini bahkan
sampai ke titik mana 2 detik lagi saya menang dan tiba-tiba koneksi
terputus. Dengan waktu balapan yang mencapai 15 menit, saya hampir
menangis.
Hal terakhir yang membuat
The Crew
menjadi pengalaman bermain yang terlalu campur aduk adalah AI yang
bodoh. Maksud saya adalah sang developer tidak bisa membuat AI yang
cukup pintar untuk mengimbangi manusia sehingga mereka melakukan
kompensasi dengan membuat AI lebih cepat dan gesit. Di balapan normal
kamu bisa menyenggol mobil mereka sampai berputar, namun 10-20 detik
kemudian mereka sudah berada tepat di belakang kamu. Atau dalam misi
kabur, kamu bisa langsung berputar 180 derajat ketika pengejaran di
mulai, mengambil jalur sempit, dan 30 detik kemudian misi selesai.
Untungnya tidak semua misi yang ada bisa diselesaikan dengan cara ini
namun tetap saja tidak memberikan rasa konsistensi yang baik. Setelah
kamu keluar dari bengkel dengan cat dan modifikasi yang mantap, kamu
tetap bisa dikalahkan dengan mobil Mini Cooper polos yang nampak baru
keluar dari
dealer.
Kamu Punya Uang Untuk Membeli The Crew? Simpan Dulu Kalau Begitu
Jadi apakah saya merekomendasikan
The Crew? Tidak, tapi
game ini masih bisa dimainkan dan bahkan saya akan terus memainkannya karena saya sudah terlanjur bermain cukup lama.
The Crew saya anggap gagal menepati janjinya untuk urusan
multiplayer dan
server mereka terkadang putus sehingga membuat pengalaman bermain menjadi buruk.
Tapi
playtime
sepanjang 20-40 jam dengan puluhan skenario balap dan kesempatan untuk
berjalan-jalan di Amerika tidak bisa saya acuhkan begitu saja.
The Crew jelas mempunyai banyak potensi lewat
update besar di masa mendatang. Yang sekarang Ubisoft perlu lakukan adalah membawa lebih banyak pemain, menyediakan
server yang lebih stabil, dan memperbaiki AI mereka. Untuk sekarang sebaiknya kamu tahan dulu uang kamu.
sumber : http://id.gamesinasia.com/review-the-crew/