Newest Post

// Posted by :Unknown // On :Jumat, 13 Februari 2015

Nostalgia Review The Sims – Karena Hidup Di Dunia Nyata Tidaklah Cukup

Nostalgia Review The Sims – Karena Hidup Di Dunia Nyata Tidaklah Cukup
| 10/01/2015
Apakah kamu pernah berharap kamu bisa lahir kembali tapi tidak sebagai orang Indonesia dan malah menjadi orang Amerika? Atau kamu berharap bisa lahir dengan wajah lebih tampan dan tubuh lebih atletis serta memiliki pacar seperti Scarlett Johansson? Sayangnya untuk bisa mewujudkan hal-hal tersebut sangatlah sulit, tapi mungkin kamu bisa mewujudkan setengahnya secara pas-pasan melalui salah satu game paling melegenda di dunia, The Sims.
The Sims merupakan buah pikiran dari Will Wright, legenda industri video game yang juga menghasilkan berbagai game seperti SimCity dan beberapa game dengan embel-embel Sim, serta game tentang evolusi berjudul Spore. Game garapan Wright dengan timnya di Maxis ini sekarang telah berkembang begitu pesat dengan berbagai fitur yang semakin lama semakin mendekatkan The Sims dengan kehidupan nyata. Meskipun begitu, sifat simpel yang dimiliki oleh The Sims yang pertama kali dirilis masih bisa sukses memberikan pesona tersendiri. Kira-kira apa saja yang membuat The Sims begitu spesial? Cek ulasan lengkapnya di bawah.

Kehidupan Kedua … Kurang Lebih Begitu

The Sims | Screenshot (1)
Premis dari game The Sims sangatlah simpel, kamu akan menjalani kehidupan sebagai manusia. Terdengar membosankan bukan? Ya kurang lebih memang hampir semua game simulasi kehidupan memiliki kesan seperti itu. Sama juga seperti Harvest Moon yang menempatkanmu pada kehidupan seorang petani kapitalis.
Meskipun begitu, menjalani kehidupan di The Sims adalah suatu pengalaman yang sangat menyenangkan dan penuh kenangan. Saya masih cukup ingat ketika saya mulai menentukan penampilan dari karakter The Sims pertama saya, memilih profesi yang salah hanya karena melihat gaji besar di strata awal karir, hingga mencoba membangun sebuah keluarga dengan sepasang suami dan istri serta dua anak dari awal yang ternyata dibaca oleh game sebagai saudara kandung yang berakhir dengan hubungan setengah inses canggung yang untungnya dibatasi oleh logika dalam game.
Bagi saya pribadi, kegiatan paling menyenangkan di game ini bukanlah ketika kita memerintahkan karakter kita untuk melakukan aktivitas-aktivitas demi memenuhi kebutuhan duniawi mereka yang tidak ada habisnya. Bagian paling menarik justru ketika saya berusaha untuk membangun tempat tinggal dengan dana pas-pasan, membuatnya nyaman ditinggali meskipun bisa mengakibatkan tetangga yang berkunjung tidak bisa keluar rumah (“sumpah deh kenapa sih mereka ga mau keluar dari pintu masuk!”). Sebagai seorang anak SD, berkreasi dengan tempat tinggal seperti itu jelas merupakan pengalaman yang hanya bisa saya lakukan di dalam game saja, walaupun ternyata setelah saya bekerja pun berkreasi dengan tempat tinggal di dunia nyata tidaklah semenyenangkan di The Sims.

Ekspansi Besar-Besaran

The Sims | Screenshot (2)
Kalau mengingat The Sims yang pertama, saya langsung teringat masa-masa ketika sebuah game tidak memiliki DLC yang tersedia saat game baru dirilis. Saya mengingat masa-masa ketika para gamer PC mengenal istilah Expansion Pack di mana konten bonus yang bisa didapatkan sangatlah besar dan menambah pengalaman baru. Bandingkan saja ekspansi The Sims Hot Date yang mengizinkan kamu untuk berkunjung ke mal atau piknik di taman dengan DLC yang harus kamu beli untuk mendapatkan karakter yang harusnya tersedia dari awal.
Sebagai sebuah game, The Sims memiliki banyak sekali Expansion Pack yang tidak hanya menambahkan konten-konten simpel saja. Berbagai fitur baru muncul dari berbagai ekspansi ini membuat usia bermain The Sims menjadi sangat panjang. Setiap kamu mencapai poin di mana kamu sudah tidak berminat lagi dengan game ini, tiba-tiba saja muncul ekspansi yang menambahkan pengalaman bermain dengan sangat signifikan.

Presentasi Abadi

The Sims | Screenshot (3)
Secara visual, The Sims merupakan sebuah kesempurnaan. Sampai saat ini saya masih menganggap game ini sebagai salah satu game dengan interface terbaik. Mulai dari pemilihan warna, bentuk-bentuk ikon, kemudahan menggunakan dan mempelajari, pokoknya segala hal mengenai interface The Sims pertama sangatlah luar biasa. Semua informasi yang dibutuhkan saat kamu bermain ditampilkan dengan cantik dan menarik, membuat banyaknya informasi yang perlu dicerna tetap mudah dipahami ketika kita bermain.
Dari segi estetika visual, game ini juga menyajikan pemandangan yang sangat enak dilihat mata. Dengan menggunakan sudut pandang kamera isometris yang sepertinya memang sangat sempurna untuk simulasi atau strategi, The Sims menjadi sebuah game yang tetap terlihat bagus bahkan 15 tahun setelah perilisannya.
Presentasi yang baik juga diwujudkan ketika karakter Sim kamu hendak berekspresi atau berkomunikasi dengan sesama Sim. Dengan diiringi balon-balon kata yang berisi simbol-simbol tertentu, kamu bisa cukup memahami apakah mereka tengah membicarakan tentang ekonomi, olahraga, atau hal-hal tidak jelas lainnya. Hal ini diiringi juga dengan dialog-dialog berbahasa Simlish yang sangat tidak jelas tapi cukup lucu didengar. Kombinasi presentasi audio dan visual game ini betul-betul memberikan pengalaman bermain yang seru serta penuh dengan nuansa nostalgia.

Kesimpulan: Harva sol labaga along with hava so lawnumg

The Sims | Screenshot (4)
Hah? Apa pula maksud kalimat di atas? Kalau itu jadi pertanyaan kamu, maka kamu perlu bantuan kamus Simlish ini. Kalimat di atas memiliki arti “hei, mari pesta di rumahku!“. Tentu saja saya tidak mengajak kamu semua pesta di rumah saya, tapi akhir minggu ini jelas merupakan waktu yang tepat untuk kamu berpesta bersama dengan karakter Sim kamu.
Meskipun berisi kegiatan-kegiatan repetitif yang membosankan, tidak bisa dipungkiri bahwa The Sims adalah sebuah game yang didesain dengan sangat baik. Mulai dari desain mekanisme permainan, hingga ke desain visual, semuanya betul-betul dibuat untuk memuaskan dirimu. Meskipun The Sims 4 sudah tersedia di pasaran sekarang, sempatkanlah diri kamu untuk memainkan salah satu legenda video game ini.
Sayangnya saat ini bahkan situs seperti Origin atau GOG.com pun tidak menjual kompilasi The Sims pertama. Kalau kamu memang berminat untuk memainkan game ini, silakan usahakan sendiri ya. Sambil jangan lupa berharap supaya EA cukup cerdas untuk menjual game ini di Origin.

sumber : http://id.gamesinasia.com/nostalgia-review-the-sims/

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © Gaming - Tech //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //